Percetakan
memiliki catatan sejarahnya sendiri. Sejarah mencatat informasi tanggal
dari gambar dinding gua yang berumur lebih dari 30.000 tahun. Pada 2500
B.C., orang Mesir mengukir hieroglyphics pada batu. Namun, percetakan yang kita ketahui sekarang tidak ditemukan hingga lebih dari sekitar 500 tahun yang lalu.
Orang China membuat banyak penemuan. Mereka menemukan kertas di abad
pertama dan moveable type yang terbuat dari tanah liat sekitar abad
ke-11. Orang Korea pertama kali membuat moveable type dari perunggu pada
pertengahan abad ke-13. Akan tetapi, tidak diketahui adanya hubungan
antara penemuan awal orang Asia dan penemuan percetakan di Eropa pada abad ke-15.
Di Eropa, sebelum percetakan ditemukan, semua
informasi yang tercatat ditulis dengan tangan. Buku-buku dengan
hati-hati disalin oleh ahli tulis (scribes) yang sering menghabiskan
waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu jilid buku. Metode ini
begitu lambat dan mahal dan hanya sedikit orang yang memilik kesempatan
atau kemampuan untuk membaca karya yang telah selesai.
Penemuan Johann Gutenberg pada tahun 1440-an, yaitu moveable type dan mesin percetakan memainkan peran signifikan dalam upaya membawa Eropa keluar dari “masa kegelapan”. Percetakan
membuat buku dan bahan bacaan lainnya tersedia bagi masyarakat umum.
Orang-orang pun belajar membaca. Ketika mereka mulai terdidik, mereka
mulai bertukar pikiran dan informasi yang mengarah pada
penemuan-penemuan baru. Eropa memasuki periode perkembangan dan
eksplorasi yang dikenal dengan Renaissance.
Hanya ada sedikit perkembangan dalam bidang percetakan
antara tahun 1440 hingga mulainya Revolusi Industri sekitar tahun
1800-an. Pada tahun 1800-an, bidang metode percetakan dan kemesinannya
mengalami kemajuan pesat. Industrilisasi membuat mungkin ditemukannya
mesin cetak bertenaga uap, mesin rotari, mesin pembuat kertas, dan mesin
typeset otomatis. Mesin mengurangi biaya produksi bahan cetak dan
membuat mereka lebih mudah terjangkau. Pada masa ini, fotografi,
photoengraving, dan coal-tar dyces untuk membuat tinta berwarna juga
ditemukan.
Perkembangan Percetakan Moderen
Pada akhir tahun 1900-an, kemajuan teknologi dan barang elektronik
terus mengubah industri percetakan. Letterpress menjadi kurang penting.
Ia dipakai hanya untuk beberapa surat kabar yang besar dan beberapa
label dan percetakan bahan pengepak, formulir bisnis, dan percetakan tugas.
Flexography akhirnya menggantikan letterpress dalam percetakan surat
kabar. Metode ini akan terus bertumbuh dalam paket komersial dan
pemublikasian buku. Reprography menjadi lebih tersedia dan penggunaan
luas prosesor kata dan penyaring gambar (scanner) elektronik mengurangi
biaya produksi percetakan.
Akhir-akhir ini berkembang metode gravure, menggunakan elektromekanik
dan laser pemahat dari silinder berlapis plastik. Pengetsaan
elektronbeam dan plat fotosensitif juga menurunkan biaya pembuatan
silinder. Sistem elektronik baru membuatnya mungkin untuk membuat
silinder percetakan langsung dari salinan asli tanpa film atau operasi
manual. Perkembangan ke depan dari tinta berbasis air akan lebih jauh
memotong biaya dan menghilangkan masalah polusi. Ini akan menjamin
gravure memiliki bagian yang lebih banyak lagi dalam pasar percetakan.
Perkembangan kemajuan teknologi akan terus semakin cepat. Sekarang
dunia berada dalam pertengahan ledakan informasi, industri percetakan
akan terus maju dan terus merekam dan mendistribusikan informasi kedalam
abad yang baru.
Sumber : http://percetakan.co.id
0 komentar:
Posting Komentar